Kali Porong merupakan area pembuangan lumpur lapindo, tidak menutup kemungkinan bahwa adanya aliran lumpur lapindo mengakibatkan material mengendap di daerah muara Kali Porong, yang berada di Selat Madura. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai sedimentasi menggunakan teknologi penginderaan jauh, yaitu dengan data citra satelit ASTER tahun 2005 hingga 2008 sebagai data utama, citra satelit Landsat7 ETM+ tahun 2003 dan Landsat 5 TM tahun 1994 sebagai data pembanding.
Algoritma yang digunakan untuk pengolahan citra adalah algoritma Lemigas (1997) yang didasarkan pada Digital Number (DN) dan algoritma Jing Li (2008) yang didasarkan pada nilai reflektan. Selain itu juga dicari perubahan daratan serta potensi endapan sedimen berdasarkan hasil pengolahan citra, data pasang surut, data arus, dan kontur bathimetri.
Hasil penelitian ini adalah algoritma Lemigas mempunyai nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.605 terhadap data lapangan, untuk algoritma Jing Li mempunyai nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.827 terhadap data lapangan. persebaran sedimentasi di Muara Kali Porong cenderung dinamis, dengan dipengaruhi oleh faktor musim, pasang surut dan arus pasang surut, serta kontur bathimetri dan sumber material sedimen. Potensi pengendapan sedimen terbesar terjadi di hampir sepanjang pesisir sidoarjo-pasuruan, terutama di Muara Kali Ketingan dan Muara Kali Porong. Laju pertambahan daratan terbesar adalah tahun 2006-2007, dengan laju 93.298 Ha/tahun.
Tuesday, August 4, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment